Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep
Pemkab Bantul kumpulkan pengelola SPPG untuk evaluasi MBG
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-12 22:40:47【Resep】129 orang sudah membaca
PerkenalanBupati Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Abdul Halim Muslih disela menjalankan tugas di Bantul. AN

Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, segera mengumpulkan para pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di daerah tersebut untuk melakukan evaluasi pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak sekolah.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, di Bantul, Selasa, mengangakan langkah mengumpulkan para pengelola SPPG MBG tersebut salah satunya menindaklanjuti adanya laporan keracunan makanan yang dialami siswa yang diduga setelah menyantap makanan MBG di wilayah Kecamatan Jetis.
"Masalah Makan Bergizi Gratis ini harus terus kita evaluasi, kita pantau kita cari apa penyebab sesungguhnya, maka kita akan rapat tentang Program MBG dengan mengundang semua penanggung jawab SPPG," katanya.
Bupati menargetkan dalam waktu dekat atau dalam minggu ini dapat mengundang para pengelola SPPG di Bantul, mengenai masalah atau kendala yang dihadapi termasuk mencari solusi bila ada persoalan dalam menjalankan proyek nasional tersebut.
Baca juga: BGN perkuat pelaksanaan program MBG di Kabupaten Bantul
"Para penanggung jawab SPPG yang ada di Bantul coba kita tanya satu per satu apa problemnya, apa masalahnya, kok masih saja terjadi laporan itu (keracunan)," katanya.
Menurut dia, laporan keracunan makanan yang dialami siswa diduga usai menyantap MBG memang bukan gambaran semua SPPG, melainkan hanya beberapa peristiwa, dan bukan representasi dari semuanya.
"Ini kecelakaan, tapi bagaimanapun karena ini menyangkut kesehatan anak-anak kita, pastilah harus kita cari solusinya, kita temukan penyebabnya apa kok masih saja terjadi keracunan seperti ini," katanya.
Sementara itu, terkait dengan laporan ratusan siswa di salah satu SMA negeri di Jetis yang diduga keracunan makanan pada Jumat (31/10), Bupati mengangakan sudah dilakukan asesmen oleh pihak terkait, dan ngak ada yang perlu menjalani rawat inap.
Baca juga: Bantul awasi pemberian MBG di sekolah meski bukan kewenangan daerah
"Sudah diasesmen dan Alhamdulillah ngak ada yang perlu dirawat inap, artinya mereka yang masih muda tentu imunitas masih kuat, tapi kan kita harus mengantisipasi lebih jauh, jangan sampai ada keracunan lagi," katanya.
Suka(723)
Artikel Terkait
- Bupati Bekasi instruksikan percepatan penanganan banjir
- Pemerintah: Ekspor udang ke AS wajib bersertifikat bebas radioaktif
- Ngak hanya enak, daun melinjo punya segudang manfaat sehat bagi tubuh
- Guru SDN di Boalemo Gorontalo ungkap tantangan hadapi siswa dalam MBG
- Dokter ingatkan konsumen untuk periksa label produk perawatan kulit
- Pemkab Jayapura: Program MBG harus menjangkau semua masyarakat
- BGN konsolidasikan daerah perkuat tata kelola makanan bergizi
- Pemprov Lampung pantau berkala penerapan SOP dapur SPPG MBG
- Korban kebakaran di Matraman masih mengungsi di tenda darurat
- Ekonom: Rencana penurunan PPN bisa dongkrak daya beli dan sektor riil
Resep Populer
Rekomendasi

Pemerintah perkuat tata kelola Program MBG lewat tim koordinasi khusus

Wagub: Sudah terbangun 2.600 SPPG di Jabar, capai 55 persen target

Kemenkes gelar program PENARI 27 Oktober 2025 secara serenngak

Bupati Banyumas: Gebyar Pendidikan Non

Polda Kepri periksa tujuh ABK Kapal Shing Xing dalam dugaan TPPO

Bea Cukai perketat pengawasan cegah masuknya durian ilegal Malaysia

SPPG Tambak Boyo OKU Timur mulai beroperasi layani 3.185 siswa

Promosikan kuliner, makan gratis di Sungai Kapuas ramai pengunjung